Langsung ke konten utama

Seputar 'SMS Ngutang'

Kita mungkin sering mengalami hal ini, Handphone berbunyi, ada SMS masuk, udah buru-buru kita buka eh isinya adalah penawaran kredit alias utang dengan berbagai bentuk skema. Familiar dengan kondisi ini? Dan hal ini akan kerap berulang beberapa kali dalam sehari.

Saya sendiri juga mau curhat sekaligus complain dan laporan (semoga dibaca oleh regulator), bapak-bapak saya sehari bisa menerima 5-10 sms menawarkan kredit tanpa jaminan plus minimum menerima 3-5 telpon menawarkan kartu kredit baik baru ataupun tambahan. Pertanyaannya adalah mengapa sekarang banyak sekali bank yang menawarkan ngutang alias kredit tanpa jaminan dan kartu kredit? (apalagi kalau tahun depan kepemilikan kartu kredit mulai dibatasi, tawaran KTA tadi akan makin rame nih). Hal ini terjadi karena kemungkinan banyak likuiditas yang terdapat di bank tersebut.


Data yang didapat mengenai dana pihak ketiga diperbakan simpang siur akan tetapi yang pasti jumlahnya cukup banyak. Dana ini tentu saja bukan dana gratis alias bank harus membayar 'bunga' kepada penabung atau deposan. Nah, permasalahannya adalah, apabila bank membayar ke penabung dan deposan sejumlah bunga yang oleh bank biasa disebut dengan biaya bunga (Deposito) yang besarnya sebut saja 6% sementara suku bunga SBI atau BI Rate kurang lebih sebesar 6% juga serta masih ada biaya-biaya lain yang harus ditanggung bank sehingga biaya dana tadi atau istilah keren nya cost of fund menjadi 7.50%-8%, lalu pertanyaanya kemana bank tersebut menempatkan atau istilahnya 'melempar' dana tersebut untuk menutupi biaya-biaya mereka? Sudah pasti kredit donk alias utang ke masyarakat.

Apabila dilihat bahwa masih banyak bank yang tidak mengucurkan kredit ke pengusaha kecil, menengah ataupun besar (tapi yang super besar alias konglomerat biasanya justru ditawarin kredit terus). Oleh sebab itu dana-dana diperbankan tersebut disalurkan ke perorangan melalui kredit consumer atau kredit konsumtif. Mengapa hal ini dilakukan oleh Bank? Trauma atas kasus yang terjadi pada saat dan setelah krisis moneter dimana banyak bank yang ditutup dan debitor yang ngemplang, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan regulator membuat aturan yang ketat dalam memberian kredit. Hal ini menjawab pertanyaan mengapa masih banyak bank-bank yang tidak memberikan kredit usaha akan tetapi lebih tertarik untuk memberikan kredit konsumtif kepada masyarakat.

Mengapa Bank senang sekali memberikan kredit komsumtif ini? Pertama dari sisi psikologis dimana banyak kita jumpai anggota masyarakat Indonesia yang 'hobby berbelanja', menghambur-hamburkan uang, memiliki gengsi yang tinggi, dan hidup diatas batas kemampuannya membuat penggunaan kredit ini tinggi sekali. Bank atau lembaga keuangan lainnya berlomba-lomba menawarkan kartu kredit serta kredit tanpa jaminan dengan bunga yang sangat tinggi sehingga penghasilan bunga yang diterima oleh bank maupun lembaga keuangan lainnya lebih tinggi.

Kedua, apabila dalam kita berinvestasi dikenal istilah diversifikasi yang artinya memecah-mecah investasi kedalam beberapa jenis produk investasi dari beberapa perusahaan, maka bank ataupun lembaga keuangan lainnya juga ingin melakukan diversikasi debitor. Diversifikasi akan mengurangi resiko ingat Pribahasa don't put your eggs in one basket. Ketika bank memberikan kredit usaha, bank mengeluarkan kredit Rp 1 milyar ke satu perusahaan. Sehingga apabila perusahaan ini bankrut atau tutup bank mempunyai potensi untuk kehilangan Rp 1 miliarnya. Apabila bank menyalurkan kredit konsumtif dengan nilai Rp 25 juta per orang, maka dibutuhkan 40 orang untuk memasarkan dana sebesar Rp 1 milyar. Dan apabila ada 1 orang yang gagal membayar kembali utangnya, maka bank hanya akan kehilangan 1/40 dari dana tersebut.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beautiful Girls

Mimpi Buruk

Aku tahu ini seperti cerita yang lainnya,tapi itu benar-benar mulai menakut-nakutiku sekarang.Aku memiliki mimpi yang buruk,benar-benar buruk.Mereka telah berlangsung selama 8 tahun dan beberapa bulan sekarang.Saya selalu tertarik dengan para paranormal tetapi saya tidak percaya apa yang di lakukan mereka adalah kenyataan,tapi sekarang...........saya tidak yakin dengan perasaanku.Mimpiku adalah tentang seorang wanita yang sama,rambut panjang hitam/coklat.Dia selalu mengenakan gaun hitam ketat polos,gaun yang panjang dengan lengan panjang pertengahan yang berakhir di siku.aku belum pernah melihat ke bawah lututnya jadi saya tak dapat berkomentar mengenai sepatu apa yang di kenakannya.Tapi dari belakang ia tampak seperti wanita normal yang akan keluar menghadiri sebuah pesta semi formal atau sesuatu yang seperti itu. Tapi dari depan adalah cerita yang berbeda,kulitnya begitu pucat tetapi sedikit semburat abu-abu.Matanya yang paling menghantui.Meskipun matanya lebar dan di kelilingi oleh...

Cara Hapus Iklan AdSense dari Homepage

Posting ini menjelaskan bagaimana menyembunyikan Iklan Google Adsense Pada Halaman Utama Dan mereka hanya menampilkan Di dalam halaman Posting Sendiri.   Jika Anda ingin menyembunyikan Iklan Google Adsense Di Home Page, ikuti langkah-langkah di bawah ini.   1.Hasilkan kode parsing untuk kode adsense Anda karena kami tidak dapat menempatkan kode adsense secara langsung dalam mengurai xml.Jadi menggunakan AdParser .   Setelah parsing kode iklan,Seharusnya Akan terlihat seperti ini. 2.Log in ke dashboard -> Layout--> Edit HTML   3.Klik pada "Expand Template Widget"   4.Gulir ke bawah di mana Anda melihat ini:   <data:post.body/> 5.Sekarang Copy kode di bawah ini dan sisipkan sebelum baris di atas. <b:if COND ='data:blog.pageType == "item"'> <- Kode AdSense Anda di sini -> </ B: if>   Catatan: Anda harus Anda harus mengganti <- kode AdSense Anda di sini -> dengan...