Antara Ramadhan dan Rasa malu

Ramadhan adalah bulan mulia dan suci tapi kesucian bulan penuh berkah ini sudah tak seperti dulu.Tidak bisa di pungkiri,bahwa sekarang....orang yang tidak puasa,tidak sungkan dan malu lagi menunjukkan bahwa ia tidak berpuasa.Jika dulu untuk membatalkan puasa saja,kita takut dan malu jika ketahuan orang.... tapi sekarang orang dengan bangganya dan terang-terangan menunjukkan bahwa ia tak puasa.
Belum lagi setiap bulan Ramadhan harga-harga kebutuhan pokok pasti naik.Tidakkah kita ingin bertanya kenapa demikian?.Bukankah bulan Ramadhan,bulan saatnya kita menahan hawa nafsu.Tapi yang terlihat setiap bulan puasa...orang-orang berusaha mencari keuntungan lebih dalam bulan itu.Dan yang lebih aneh,kebutuhan saat bulan Ramadhan lebih banyak daripada hari-hari biasanya.Apakah pada bulan
Ramadhan adalah saatnya manusia untuk berfoya-foya dan makan makanan yang lebih enak dari hari biasa?.Dan pemerintah tak dapat berbuat apa-apa agar moment seperti itu tidak terulang tiap tahun.
Uang adalah sesuatu yang penting yang mengalahkan segalanya.Tidak sedikit perusahaan yang memberlakukan jam kerja tetap walaupun pada saat bulan puasa.Jika dulu kita di ajarkan bahwa pada bulan puasa,setan-setan di belenggu...tapi itu dulu,sekarang setan-setan bisa lepas berkeliaran.Itu bisa di buktikan dengan tidak sungkannya manusia tetap berbuat dosa walau pada hari puasa.Mungkin ini tanda-tanda akhir jaman.Banyak orang islam yang dengan bangga mengakui tidak menjalankan ibadah,atau dengan kata lain...ibadah jalan,maksiat juga jalan.Sungguh ironi sekali Ramadhan.Jika Ramadhan saja sekarang seperti ini,bagaimana Ramadhan lima tahun atau sepuluh tahun ke depan.......Apakah Ramadhan akan jadi simbol dari satu bulan dari 12 bulan yang sakral tapi tidak ada orang yang lagi memperingati dan menjalani ibadah di dalamnya???????????.