“Malam yang indah dan cukup dingin tidak membuat saya berkeringat,” gumam Anton sambil bersepeda di sepanjang jalan yang sepi itu.Jalan itu katanya angker tapi ia tidak percaya akan hal yang bersifat tahayul.Jalan itu beberapa tahun yang lalu telah terjadi hal yang mengerikan,yaitu sebuah pembunuhan yang sadis.Angin bertiup dingin di bulan November.Saat itu tengah malam dan semua orang sudah tidur tapi Anton terlalu energik untuk tidur.Lagipula ia juga di undang ke pesta nanti jam 2 pagi.Dia tertawa sendiri membayangkan di kerubuti gadis-gadis cantik di pesta itu.Dia terus mengayuh sampai berkilo-kilo meter dan tanpa dia sadari,ia sudah terlalu jauh.Angin sudah berhenti tapi pohon-pohon terus bergerak.Anton tidak memperhatikan keanehan itu.Karena terlalu lelah mengayuh,Anton tidak memperdulikan keadaan sekitarnya.Semua yang ia perdulikan hanya bisa segera minum air.Setelah cukup lama beristirahat,ia bangkit dan menuntun sepedanya.Tepat sebelum ia mengayuh sepedanya,ia merasa melihat sesosok bayangan di seberang pohon ke pohon.
“Siapa yang sudah terbangun pada jam segini?” Gumamnya dalam hati.
Sebuah pikiran terlintas di pikirannya.Mungkin preman yang sedang mengincar dirinya.Ia meraih telepon,menyalakan lampu dan merangkak ke depan hati-hati.Daun berserak di bawahnya dan ada keheningan yang menyeramkan.Udara sudah lama berubah dingin tapi sekarang kabut sudah turun di atas hutan yang gelap.Ia bertahan di sana seperti laba-laba yang siap menangkap mangsanya.Melalui kabut,sosok itu melesat dari pohon satu ke pohon yang lain.Anton sekarang terengah-engah menyadari apa yangmungkin menimpanya.Tapi rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya.Bayangan itu malah sering berkelebat kesana kemari.Anton segera mepercepat langkahnya,secepat detak jantungnya.Bayangan melesat ke pohon dan berdiam disana.Bayangan itu memanggil Anton untuk datang mendekat.Anton melambatkan langkahnya dan mendekati pohon dimana ia yakin bayangan itu berada.
“Keluarlah...apapun kamu adanya...keluar!!!!” gumam Anton.Bayangan itu mengintip dari balik pohon dan Anton tersentak.
Tidak ada wajah,tubuh dan pucat.Anton menjatuhkan senternya dan berlari,rasa takutnya membuat ia lari menjauh dari bayangan yang mengerikan dari kegelapan.Sosok itu meluncur cepat kearahnya.Anton panik,jantungnya seakan keluar dari tubuhnya.Suara daun-daun berderak di bawahnya ketika ia berlari ke arah sepedanya.Saat ia mengayuh sepedanya untuk pulang ke rumah ia sempat melihat kepala sosok itu retak dan mengeluarkan darah kental dari lukanya itu.Dia terus mengayuh dan berharap segera sampai di rumah.
Dia tiba di pintu depan rumahnya kurang dari lima menit.Dia kehabisan nafas,terengah-engah mencari udara.Tetapi ia berhasi membuka pintu dan menghempaskan tubuhnya di atas sofa.Menangkupkan tangannya ke wajahnya,ia mencoba menghapuskan peristiwa yang baru terjadi.Setelah beberapa jam,ia mulai tenang.Dia berdiri dan melangkah ke kamar mandi.Saat ia menyalakan kran,ia melihat bayangan di cermin.Ia melihat ke belakang....kosong.Dia menatap cermin lagi.Tentu saja bayangan itu ada di sana.Ia menoleh ke belakang lagi dan tetap kosong.Ia mengalihkan perhatiannya ke arah kran dan merendam wajahnya.Dan ia kembali untuk melihat ke cermin lagi.Bayangan itu dalam cermin dan menggantikan bayangannya di cermin.Mata Anton terbelalak lebar dan ia membuka mulutnya untuk menjerit,tapi bayangan itu mendekap dirinya dan larut.Secepat itu Anton telah tertelan oleh sosok itu dan pergi kembali ke hutan.
“Hei Sayang...jalan ini terlihat sepi dan kita bisa melewatinya sambil berrangkulan...ya kan?” Tanya Egi kepada Ratna pacarnya.
“Tentu Sayang” jawab Ratna sambil tertawa dan mereka berjalan sepanjang jalan sambil berrangkulan dan mengobrol.Tanpa mereka sadari ada sesosok bayangan di balik pohon yang memperhatikan mereka.Sepertinya bayangan itu akan dapat makanan lagi.
Komentar
Posting Komentar