Mari kita tinggalkan para petarung dari “Matahari Merah” yang menuju ke tempat Supreme,kita akan melihat latihan Hashirama dan Rangga.Kita akan menuju hutan larangan tempat Hashirama berlatih.
“Seno...aku akan ajarkan ilmu inti api,ilmu dari dewa api” kata Kakek sambil menghadap Hashirama.”Ilmu ini adalah ilmu yang sangat berbahaya,karena api adalah penghancur dan pemusnah” lanjut Kakek.Seno duduk bersila dan mendengarkan dengan seksama apa yang di katakan Kakeknya.
“Aku ajarkan ilmu api karena kamu orangnya memikir dulu sebelum bertindak,jadi kamu nggak akan gunakan ilmumu sembarangan...dan kamu juga tidak sombong”.
“Ayo kita mulai latihan ini”.Seno langsung berdiri.
“Pasang kuda-kuda di atas bukit itu Seno” sambil menujuk bukit yang tinggi dan segera berkelebat menuju bukit yang di tunjuk Kakek.Kakekpun segera berkelebat menyusul.
“Seno....matahari adalah sumber dari segala api.Hisaplah energi dari matahari,atur nafasmu...”.
“Pegang daun ini dan kosentrasikan energi panasmu pada daun itu,jika sudah terbakar daun itu....carilah aku”.
“Baiklah kek”.Setelah itu Kakek berkelebat pergi dan Seno meneruskan latihannya.
“Konsentrasi....konsentrasi....konsentrasi...” gumam Seno.Seno terus mengatur pernafasannya dan terus berkonsentrasi pada daun itu.
Sekarang kita tengok latihan Rangga.
“Rangga.....cobalah lebih konsentrasi lagi”.Dengan konsentrasi tingkat tinggi,Rangga berusaha menciptakan inti es di tangannya.
“Rangga.....es yang ingin kau ciptakan berasal dari air,jadi ambil elemen air yang ada di sekitarmu Rangga” kata Kakek sambil mondar mandir di depan Rangga.Rangga segera menghirup udara dan menyimpan di perut,lalu dia konsentrasikan di kedua tangannya.Di keluarkannya udara di perutnya perlahan dan menyalurkan tenaga dalamnya kedua tangannya,perlahan-lahan terbentuk kristal-kristal es di tangannya.Setelah terbentuk banyak kristal di tangannya,ia segera menghantamkannya di batu dekat air terjun itu dan batu itu pun membeku di balut es.
“Hore....lihat kek yang telah aku lakukan!” teriak Rangga sambil loncat-loncat.
“Cukup lumayan”.
“Apa!!!!..lumayan,ini sempurna kek” kata Rangga sambil menunjuk ke batu itu.
“Sempurna???katamu itu sempurna....ini yang sempurna” lalu kakek menghantamkan telapak tangan kirinya ke arah air terjun dan air terjun itupun beku seluruhnya.Dia menghadap ke Rangga dan berkata,”Itulah sempurna Rangga”.Rangga hanya terpana melihat hal itu.
“Lanjutkan latihannya Rangga!!!” bentak kakek,Rangga terkejut dengan hal itu dan segera pasang kuda-kuda kembali.
Ketika daun itu terbakar,Seno terkejut sampai jatuh terduduk karena hal itu dan ia melepaskan daun itu,daun itu terbakar di atas tanah dan Seno tertegun memandangi daun itu.
”Apa Yang ku lakukan,ini bukan saatnya bersantai....aku harus segera mengambil daun yang baru dan mencoba lagi” berkata Seno dalam hati dan segera ia berkelebat mengambil daun lagi.Dalam waktu hitungan detik,ia sudah kembali di tempat itu dan melakukan lagi.Di hirupnya lagi nafas yang dalam dan di simpannya di perut.Dia konsentrasikan tenaga dalamnya ke daun,dan daun itu terbakar.
“Aku berhasil!!!!” teriak Seno dan ia melompat tinggi ke udara,dia melompat sangat tinggi dan ia tak sadar akan hal itu.Dan Seno pun segera menghampiri kakek untuk kesuksesannya itu.
Selanjutnya Kakek Maksum Dewabratha mengajari Hashirama saseno jurus “Naga Api menari di angkasa” dan Rangga Sanctuary di ajari jurus “Tinju embun beku”.
“Kek...kenapa kakek mengajariku jurus naga api menari di langit?”,kata Hashirama sambil manyun,”Dari namanya...jurus itu pantasnya buat perempuan”.
“Ha...ha...ha...!!!”,tawa kakek sangat keras,”Jangan memandang hal dari luarnya saja Seno....”.
“Jurus naga api menari di langit adalah jurus yang hebat,jurus yang memadukan tendangan dan pukulan yang di sertai dengan letupan-letupan api yang dahsyat”.
“Benarkah itu kek?” tanya Saseno.
“Tentu saja benar,aku tak pernah berbohong Sen...ha...ha...ha.!!” kata kakek sambil ketawa.
“Jangan lebar-lebar membuka mulutnya kek,nti ke masukan nyamuk lho” celetuk Seno.
“Ha...ha...ha...sudah...sudah...aku akan tunjukan jurus itu dan perhatikan baik-baik”.Kakekpun segera menunjukan jurus itu.Jurus itu perpaduan antara gerakan lambat dan cepat,kadang lambat tetapi seketika jadi cepat.Dan setiap hunjaman pukulan dan tendangan,mengeluarkan api.Karena kakek sudah jago,maka api yang di keluarkannya sangat besar.
“Wow....dahsyat “ terlihat Seno hampir tak percaya dengan yang di lihatnya.
“Bagaimana Seno...berminat untuk mempelajarinya?” tanya kakek.
“Berminat!!!!” teriak Seno sambil melompat,”Aku siap”.
Bersambung.................
Komentar
Posting Komentar