Langsung ke konten utama

Tips Mengembalikan Keintiman Pasca Suami Selingkuh

Perselingkuhan suami memang menyakitkan dan sulit untuk dimaafkan. Namun jika Anda memutuskan untuk memaafkannya dan memperbaiki hubungan pernikahan, tentu Anda juga harus siap untuk kembali intim dengan suami.

Sayangnya tekad tersebut tidak semudah pelaksanaannya. Wanita yang diselingkuhi suaminya kerap dilanda perasaan marah dan merasa tidak mau lagi disentuh oleh pasangannya.

Kalaupun memang keinginan untuk intim lagi itu ada, si wanita masih terus berpikiran tidak bisa melupakan perselingkuhan suaminya. Bisa jadi wanita tersebut juga membayangkan bagaimana perselingkuhan suaminya itu, saat mereka mulai intim lagi.

Semua pemikiran-pemikiran di atas normal dirasakan wanita yang diselingkuhi suaminya. Tapi kalau Anda sudah memutuskan untuk memaafkannya, sebaiknya mulailah belajar untuk menerima kembali suami agar keintiman itu bisa terbangun lagi.

Berikut tips yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan keintiman itu lagi seperti dikutip dari Ezine Articles:

1. Jangan Terburu-buru
Perselingkuhan pasangan memang sangat menyakitkan. Perasaan menyakitkan itu tentu ingin Anda lupakan dengan segera. Berbagai cara pun dilakukan agar hubungan Anda dan suami bisa kembali seperti semula. Demi cepat melupakan perasaan sakit tersebut, beberapa orang memilih melupakan isu-isu penting yang seharusnya dibahas sebelum akhirnya melanjutkan hidup lagi.

Kalau hal di atas Anda lakukan, Anda akan terus dibayangi pertanyaan kenapa suami bisa berselingkuh atau apakah ada yang salah dari diri Anda. Apalagi jika Anda akhirnya memilih cepat kembali intim dengan suami, padahal sebelumnya belum siap. Apa yang Anda lakukan tersebut malah bisa jadi pengalaman buruk. Jangan jadikan keintiman itu hanya sebagai pembuktian kalau Anda masih tetap seksi dan menarik untuk suami.

2. Pastikan Anda Tidak Merasa Tertekan atau Ada Isu yang Belum Dibahas
Untuk memiliki kehidupan seks yang sehat pasca perselingkuhan, pasangan tentu saja harus sama-sama mau bekerjasama untuk memperbaiki pernikahan mereka. Hal itu tidak bisa terjadi kalau ada isu atau keraguan yang belum terselesaikan. Apapun isu tersebut, misalnya pertanyaan soal kenapa dan bagaimana perselingkuhan terjadi, selesaikanlah dulu. Tentu saja yang paling penting pastikan perselingkuhan itu tidak akan terjadi lagi.

Kalau ada sesuatu hal yang masih mengganjal soal perselingkuhan suami, jujurlah dan katakan padanya. Jangan berharap pasangan bisa membaca pikiran Anda. 

Proses penyembuhan pasca diselingkuhi ini memang butuh waktu. Lebih baik Anda bersabar dan sembuhkanlah diri dulu. Kalau Anda sampai berhubungan intim dengan suami namun masih diliputi perasaan sedih atau marah, tentu aktivitas seks itu tidak akan dapat Anda nikmati.

3. Percaya Diri Anda Harus Sudah Kembali
Salah satu perasaan yang kerap meliputi wanita pasca diselingkuhi suaminya adalah dia ragu apakah pasangannya masih menganggap dirinya menggairahkan atau seksi. Ketakutan tersebut sebaiknya mulai Anda singkirkan. Menurut sebuah penelitian, hanya 10% pria selingkuh yang merasa selingkuhannya lebih menarik atau menggairahkan dari istrinya. 

4. Kapan Waktu Tepat untuk Intim Lagi, Anda Akan Tahu Sendiri
Cukup banyak wanita yang diselingkuhi suaminya dan kembali intim, padahal sebenarnya dia belum siap. Jangan jadi wanita tersebut. Tunggu saja kapan Anda merasa siap. Kapan itu? Anda akan tahu sendiri. Dengan menunggu dan bersabar sampai Anda merasa benar-benar siap, hubungan intim tersebut akan terasa lebih menyenangkan dan kembali dekat dengan suami.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Buruk

Aku tahu ini seperti cerita yang lainnya,tapi itu benar-benar mulai menakut-nakutiku sekarang.Aku memiliki mimpi yang buruk,benar-benar buruk.Mereka telah berlangsung selama 8 tahun dan beberapa bulan sekarang.Saya selalu tertarik dengan para paranormal tetapi saya tidak percaya apa yang di lakukan mereka adalah kenyataan,tapi sekarang...........saya tidak yakin dengan perasaanku.Mimpiku adalah tentang seorang wanita yang sama,rambut panjang hitam/coklat.Dia selalu mengenakan gaun hitam ketat polos,gaun yang panjang dengan lengan panjang pertengahan yang berakhir di siku.aku belum pernah melihat ke bawah lututnya jadi saya tak dapat berkomentar mengenai sepatu apa yang di kenakannya.Tapi dari belakang ia tampak seperti wanita normal yang akan keluar menghadiri sebuah pesta semi formal atau sesuatu yang seperti itu. Tapi dari depan adalah cerita yang berbeda,kulitnya begitu pucat tetapi sedikit semburat abu-abu.Matanya yang paling menghantui.Meskipun matanya lebar dan di kelilingi oleh...

Roh Quija

Tidak satupun dari kita percaya pada paranormal atau supranatural, tapi papan Ouija sepertinya cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu.   Kami semua berusia sekitar dua puluhan , yang bertingkah sedikit konyol, dan pasti terobsesi dengan spesies laki-laki.Setelah beberapa petunjuk tentang kami saat ini, kami mencoba untuk memanggil hantu. Kami terdiam selama 10 menit sambil berharap cemas sebelum kami akhirnya menyerah.   Kami melihat film dan semua menginap di rumahku . Tiba-tiba, kita semua tersentak ter bangun karena tv yang kita lihat tiba-tiba mati sendiri . L ayar tv berubah hitam, wajah seorang gadis remaja muda muncul di layar, meneteskan darah dari sudut mata kosongnya .   Maria menjerit dan aku mencengkeram lengan Tary , dan kemudian kami berempat dibuat terburu-buru menuju kamar tidur. Sara y ang paling tenang di antara kita semua, Sara mengatakan kepada kami itu mungkin hanya imajinasi terlalu aktif larut malam.   Tidak ada yang percaya pad...

Hindari 10 Kalimat Ini Saat Bicara dengan Anak (Bag. 1)

Secara tidak sadar, orangtua kerap mengucapkan perkataan yang sebenarnya bisa berdampak negatif pada anak. Anak dapat menjadi tidak percaya diri, sedih atau membenci orang lain. "Kita memang bermaksud baik, tapi terkadang kita mengatakan sesuatu hal tanpa memikirkan bagaimana anak menerimanya," ujar Amy McCready, pendiri Positive Parenting Solutions dan juga penulis 'If I Have to Tell You One More Time...'. Berikut ini bagian pertama dari 10 perkataan yang menurut Amy, sebaiknya orangtua pikir dulu dua kali sebelum mengucapkannya pada anak, seperti dikutip dari Womans Day: