“Kau curang Sen....” ucap Rangga terengah-engah.
“Ngga....kau cepat sekali lelah,kau kurang berlatih Ngga...terutama ilmu pernafasan” kataku.
“Kau memang lebih baik daripada kamu Sen” kata Rangga.
“Aku bukan lebih hebat darimu Ngga tapi lebih banyak berlatih darimu” bantahku.
“Sudahlah...jangan di bahas,ayo kita ganti baju dan segera menemui kakek” ucap Rangga.
“Ok” ucapku singkat sambil menuju kamar kami.Setelah kami ganti baju,kami segera menemui kakek tapi kakek nggak ada.
“Kemana ya kakek...Sen?” tanya Rangga.
“Di culik paling sama janda sebelah” jawabku seenaknya dan Rangga hanya manyun dengar jawabanku.Setelah lama kakek tidak datang juga,kami di landa bosan.Karena bosan aku berdiri dan mau pergi....
“Mau kemana Sen?” tanya Rangga.
“Aku mau berlatih sendiri sambil menunggu kakek” ucapku.
“Mau ikut denganku Ngga?”.
“Ayo deh” kata Rangga.
Di balai desa pak kepala desa sedang rapat dengan para warga.
“Para warga....aku ingin mengatakan bahwa para orang-orang matahari merah sudah bergerak mendekati desa kita” kata pak kepala desa.”Ini berdasarkan informasi yang di berikan mata-mata kita di luar sana” lanjut kepala desa.
“Lalu apa yang harus kita lakukan pak kepala desa” ucap pak Somad.
“Aku pernah dengar pak kepala desa...bahwa orang-orang matahari merah adalah orang-orang sangat hebat dan kuat” kata kakek.
“Aku juga pernah dengar masalah itu pak Maksum” kata kades.Pak Maksum adalah nama kakekku...namanya Maksum Dewabratha.
“Selain kuat dan hebat,mereka juga sangat kejam ....bagi mereka perang dan pertarungan ada udara yang harus terus di hirup” kata pak Umar.
“Terus apa yang harus kita lakukan pak kades...apa kita harus mengungsi untuk menghindari mereka?” kata pak Umar lagi.
“Kita sudah bosan berpindah-pindah....walau kita hanya waega desa tapi kita punya kemampuan tuk melawan mereka.Lagi pula kita sudah lama tinggal di desa ini...sudah sepantasnya kita pertahankan” ucap pak Somad.
“Benar apa yang di ucapkan pak Somad” tambah kakek.
“Apa kalian masih sering berlatih bapak-bapak?” tanya kades.
“Begini saja....mulai sekarang kita harus lebih giat berlatih dan lebih penting,kita harus melatih pemuda di sini....untuk berjaga-jaga” kata Pak Amir.
“Itu rencana bagus pak Amir,untuk sementara itu hal yang terbaik.Wargaku sekalian kita akhiri pertemuan ini dan kita lanjutkan jika keadaan mulai memburuk...bagaimana?” kata kades.
“Baiklah pak kades!!” jawab mereka serentak.Pertemuan pun akhirnya bubar.
“Seno....Rangga....dimana kalian?” teriak kakek setiba di rumah.
“Kemana bocah-bocah gemblung itu” kata kakek dalam hati.”Coba ku lihat di belakang”.
“Hai kakek....” teriak kami.
“Darimana kalian?” tanya kakek.
“Dari berlatih sendiri di dekat sungai brantas kek” jawabku.
“Baguslah kalau begitu...saatnya aku melatih kalian” kata kakek.Dan kami pun tersenyum sambil saling berpandangan.
Bersambung.........
Komentar
Posting Komentar